A. Percobaan
Karakteristik Dioda
|
Vd |
Id |
Resistor |
Gelombang |
|
|
Input |
Output |
|||
|
3,7 V |
13,9 mA |
220Ω |
|
|
|
3,6 V |
9,35 mA |
330Ω |
|
|
B. Percobaan
Dioda Zener
|
Resistor |
Vd |
Id |
|
220Ω |
2,995 V |
0,55 mA |
|
330Ω |
2,837 V |
0,47 mA |
|
470Ω |
2,685 V |
0,39 mA |
C. Half
Bridge Rectifier
|
Vin |
Resistor
atau Kapasitor |
Gelombang
Output |
|
6 V |
220Ω |
|
|
470Ω |
|
|
|
1000µF |
|
D. Full
Bridge Rectifier
|
Vin |
Resistor
atau Kapasitor |
Gelombang
Output |
|
6 V |
220Ω |
|
|
470Ω |
|
|
|
1000µF |
|
Dioda adalah komponen semikonduktor fundamental yang bekerja berdasarkan struktur Sambungan PN (PN Junction). Prinsip kerja yang paling utama adalah sebagai penyearah atau katup satu arah, yang berarti ia hanya memperbolehkan arus listrik mengalir ke satu arah dan menghambatnya dari arah sebaliknya.
Cara kerja ini diatur oleh dua kondisi yang disebut bias:
Bias Maju (Bias Maju): Ketika kutub sumber tegangan positif dihubungkan ke Anoda dan kutub negatif ke Katoda, dioda bertindak seperti saklar tertutup (ON), sehingga arus listrik dapat mengalir melaluinya dengan mudah.
Reverse Bias (BiasMundur): Ketika kutub positif dihubungkan ke Katoda dan kutub negatif ke Anoda, dioda bertindak seperti saklar terbuka (OFF), sehingga secara efektif memblokir aliran arus.
Sifat dasar sebagai "katup searah" ini menjadi dasar bagi dua fungsi utama dalam dunia elektronika:
1. Mengubah Arus AC menjadi DC (Penyearahan)
Kemampuan dioda yang hanya melewatkan arus satu arah menjadikan komponen ideal untuk mengubah arus bolak-balik (AC) menjadi arus searah (DC).
Penyearah Setengah Gelombang: Menggunakan satu dioda untuk melewatkan hanya setengah siklus gelombang AC (misalnya, hanya bagian positifnya) dan menutup setengah siklus lainnya. Ini adalah metode penyearahan yang paling sederhana, namun kurang efisien.
Penyearah Gelombang Penuh: Menggunakan empat dioda dalam konfigurasi jembatan ( bridge ). Rangkaian ini secara cerdas memanfaatkan kedua siklus gelombang AC (positif dan negatif), mengarahkannya agar arus selalu mengalir dalam satu arah yang sama melalui beban. Hasilnya adalah DC yang lebih stabil dan efisien.
2. Menstabilkan Tegangan (Regulasi)
Terdapat jenis dioda khusus, yaitu Dioda Zener, yang dirancang dengan properti unik pada kondisi reverse bias .
Tidak seperti dioda biasa, dioda Zener akan sengaja “tembus” (breakdown) dan mengalirkan arus jika tegangan panjar mundurnya mencapai nilai spesifik yang disebut Tegangan Zener (VZ). Selama kondisi ini, dioda Zener mampu menjaga tegangan di antara terminalnya agar tetap konstan, sehingga berfungsi sebagai pengatur atau penstabil tegangan yang Andal.
1. Percobaan 1
3. Percobaan 3
4.Percobaan 4
5. Penjelasan Kondisi
1. Analisa pengaruh tegangan input terhadap tegangan dan arus pada rangkaian bias maju .
Jawab: Berdasarkan data praktikum, dapat disimpulkan bahwa nilai arus yang mengalir pada rangkaian bias maju berbanding lurus dengan input tegangan yang diberikan
2. Analisa pengaruh tegangan input terhadap tegangan dan arus pada rangkaian bias balik
Jawab: Nilai tegangan input naik seiring dengan bertambahnya tegangan pada dioda dalam suatu rangkaian bias balik. namun nilai arusnya tetap 0 walaupun tegangan inputnya tetap.
3. Analisa prinsip kerja dioda zener berdasarkan percobaan
Jawab: Prinsip kerja dioda zener mampu beroperasi dalam keadaan bias terbalik pada tegangan tertentu yang disebut tegangan zener. Hal ini membedakan dengan dioda biasa
4. Analisa gelombang keluaran pada penyearah setengah jembatan
Jawab:
5. Analisa gelombang keluaran pada rangkaian penyearah jembatan penuh
Jawab:
Laporan Akhir (Klik disini)
Percobaan 1 (Klik disini)
Percobaan 2 (Klik disini)
Percobaan 3 (Klik Disini)
Percobaan 4 (Klik disini)
Penjelasan Kondisi (Klik disini)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar