LAPORAN PRAKTIKUM
MODUL IV : FILTER
PRAKTIKUM ELEKTRONIKA 2024
Gambar 1. Rangkaian LPF (low pass filter)
Low
Pass Filter (LPF) merupakan jenis filter yang
berfungsi untuk meneruskan sinyal listrik
yang frekuensinya berada dibawah frekuensi tertentu, diatas frekuensi
tersebut (frekuensi cut-off) maka sinyal akan diredam. Low Pass Filter memberikan
redaman yang sangat kecil pada
frekuensi di bawah frekuensi
cut-off yang telah ditentukan, sedangkan frekuensi di atas frekuensi
cut-off akan mendapatkan
redaman yang sangat besar. Lebih sederhananya hanya frekuensi rendah saja yang
dapat melewati rangkaian filter ini.
1. Analisa prinsip kerja dari LPF berdasarkan tegangan input, output, frekuensi cut-off, dan gelombang hasil percobaan.
Jawaban:
Low Pass Filter (LPF) -20dB adalah jenis filter orde pertama yang berfungsi untuk melewatkan sinyal frekuensi rendah dan meredam sinyal frekuensi tinggi. Prinsip kerjanya didasarkan pada rangkaian RC (resistor-kapasitor) atau rangkaian aktif menggunakan op-amp, di mana frekuensi cut-off (fc) menjadi batas antara sinyal yang diteruskan dan yang diredam. Setelah melewati frekuensi cut-off (fc), tegangan output akan turun dengan laju -20dB perdekade, artinya setiap kenaikan frekuensi 10 kali lipat, outputnya menjadi 10 kali lebih kecil.
Berdasarkan data percobaan, pada frekuensi 100 Hz dengan input 5V, outputnya adalah 1,462V, menunjukkan redaman sekitar -10,7dB. Saat frekuensi naik ke 500 Hz, output turun menjadi 0,510V (-19,8dB), dan pada 1 kHz, output hanya 0,075V (-36,5dB). Pola ini sesuai dengan karakteristik LPF orde pertama, di mana redaman meningkat seiring kenaikan frekuensi. Namun, karena pada 100 Hz output sudah di bawah 70,7% input standar fc, diperkirakan frekuensi cut-off-nya lebih rendah, mungkin sekitar 50 Hz.
2. Analisa prinsip kerja dari LPF berdasarkan tegangan input, output, frekuensi cut-off, dan gelombang hasil percobaan.
Jawaban:
Berdasarkan data percobaan yang diberikan, filter LPF dengan karakteristik -40dB/dekade menunjukkan perilaku yang menarik. Pada frekuensi 100Hz dengan input 5V, output sebesar 1,462V menunjukkan redaman sekitar -10,7dB, sementara pada 1kHz output turun drastic menjadi 0,075V (-36,5dB). frekuensi cut-off aktual filter ini diperkirakan berada jauh di bawah 100Hz, mungkin sekitar 10-50Hz, karena pada 100Hz output sudah menunjukkan redaman yang signifikan. slope redaman antara 100Hz-1kHz menunjukkan karakteristik yang lebih landai dari yang diharapkan untuk filter orde kedua ideal (-40dB/dekade), kemungkinan disebabkan oleh faktor redaman (damping factor) yang tinggi dalam rangkaian atau komponen non-ideal. perilaku gelombang output dapat diprediksikan akan mempertahankan bentuk sempurna pada frekuensi sangat rendah (jauh di bawah fc), mulai menunjukkan redaman amplitudo sekitar frekuensi cut-off, dan mengalami redaman sangat kuat disertai kemungkinan perubahan fase pada frekuensi tinggi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar